5 Fakta Gempa Guncang Bukittinggi hingga Picu Longsor di Ngarai Sianok

5 Fakta Gempa Guncang Bukittinggi hingga Picu Longsor di Ngarai Sianok
Penampakan longsor di tebing Ngarai Sianok (Foto: Antara News)

ANALISD.com, Jakarta - Gempa bumi mengguncang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, siang tadi. Gempa tersebut memicu terjadinya longsor salah satu tebing Ngarai Sianok.
Diguncang 2 Kali Gempa

Dirangkum detikcom, Sabtu (8/4/2023), ada dua kali gempa mengguncang Bukittinggi dalam selang waktu 11 menit. Berdasarkan data BMKG, gempa pertama terjadi pukul 12.21 WIB dengan kekuatan magnitudo (M) 4,5.

Pusat gempa berada pada koordinat 0,30 LS-100,28 BT atau di darat sekitar 9 kilometer arah barat laut dari Bukittinggi. Kedalaman pusat gempa 10 km.
"Dirasakan (MMI) III Bukittinggi, III Pariaman, II-III Padang Panjang," tulis BMKG.

Skala MMI digunakan untuk mengukur kekuatan getaran gempa. Makin tinggi skala MMI, berarti makin kuat guncangan yang dirasakan.

Pusat gempa berada sekitar 5 kilometer arah barat laut dari Bukittinggi dengan kedalaman 10 km. Informasi soal gempa kedua ini masih mengutamakan kecepatan dan bisa berubah seiring bertambahnya data yang diterima BMKG.

Tebing Ngarai Sianok Longsor

Sesaat setelah gempa mengguncang Bukittinggi, longsor dilaporkan terjadi di tebing Ngarai Sianok. Kepala Badan Pelaksana BPBD Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudera membenarkan kabar tersebut.

"Memang ada longsor sesaat setelah gempa. Namun laporannya sementara tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Jalan juga tidak tertutup," kata Ibentaro saat dikonfirmasi detikSumut.

Ia menyebut pihaknya sudah mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan pemantauan lebih lanjut.

Kesaksian Warga soal Longsor Ngarai Sianok

Gempa yang mengguncang Kota Bukittinggi mengakibatkan salah satu tebing Ngarai Sianok mengalami longsor. Longsoran tersebut juga nyaris menimpa sebuah kendaraan yang melintas di jalan dekat tebing itu.

"Gempanya lumayan kuat, terjadi dua kali getaran, saya spontan melihat ke arah tebing yang longsor. Ada satu kendaraan mau lewat beruntung bisa langsung berhenti dan mundur dari arah tebing," kata seorang warga bernama Hafiz (29), di lokasi kejadian, dilansir dari Antara, Sabtu (8/4).

Hafiz mengatakan tebing Ngarai Siabok mengalami longsor dengan turunnya pasir berkabut dan meninggalkan retakan di dindingnya. Lokasi tebing ini berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang tepatnya di seberang jembatan Nagari Sianok Anam Suku.

Jalan Dekat Tebing Ditutup Sementara

Saat ini petugas BPBD dan kepolisian setempat sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi yang masih dilintasi oleh pengendara. Jalan di dekat lokasi longsor itu ditutup sementara.

"Sementara kita tutup ruas jalan masuk ke daerah ini karena material ada yang masih menyangkut di atas, cukup berbahaya," kata Kapolresta Bukittinggi Kombes Yessy Kurniati.

Petugas BPBD Bukittinggi Ichwan menyebut tinggi reruntuhan longsor sekitar 10 meter dengan ketinggian tebing mencapai 50 meter.

"Kondisinya masih labil, masih ada retakan atau tanah yang terus bergerak, perlu diwaspadai jika hujan turun, bisa berakibat buruk," ucapnya.

Penjelasan BMKG

Gempa mengguncang Kota Bukittinggi membuat longsor terjadi di Ngarai Sianok. BMKG menjelaskan, dengan memperhatikan episenter gempa bumi yang terletak pada koordinat 0,30 Lintang Selatan, 100.28 Bujur Timur, gempa tersebut berlokasi di darat.

"Berlokasi di darat, pada jarak 9 kilometer arah Barat Laut Bukittinggi, Sumatera Barat denga kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi dalam catatan tertulis yang diterima detikSumut, Sabtu (8/4).

Menurut Suaidi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter tersebut, gempa bumi yang terjadi itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif segmen Sianok.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bukittinggi dengan skala intensitas IV MMI (Getaran dirasakan banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi, gerabah pecah). Di Padang Panjang dan Pariaman dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Hingga pukul 13.00 WIB, kata Suaidi, dari hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kami minta juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," katanya lagi.

#Lingkungan Hidup

Index

Berita Lainnya

Index