Badan Pusat Statistik mencatat, harga sejumlah komoditas unggulan Indonesia jeblok pada bulan lalu. Penurunan terdalam, antara lain terjadi pada harga batu bara dan kelapa sawit yang masing-masing anjlok 13,12% dan 12,54% dibandingkan Mei 2023.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menjelaskan, penurunan harga komoditas pada bulan lalu menjadi salah satu penyebab jebloknya kinerja ekspor. Ekspor pada Juni tercatat sebesar US$ 20,61 miliar, turun 5,08% dibandingkan bulan sebelumnya atau anjlok 21,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

"Penurunan ekspor terjadi pada sektor migas dan nonmigas, baik secara bulanan maupun tahunan, seiring dengan penurunan harga komoditas unggulan," kata dia. 

Ia menjelaskan, ekspor migas bulan lalu tercatat turun 3,64% secara bulanan menjadi US$ 1,26 miliar, sedangkan ekspor nonmigas turun 5,17% menjadi US$ 19,34 miliar. Penurunan ekspor nonmigas terutama disebabkan oleh anjloknya ekspor di sektor pertambangan yang mencapai 15,3% secara bulanan dan 37,49% secara tahunan karena penurunan harga komoditas. Selain komoditas di sektor tambang, sejumlah komoditas unggulan Indonesia lainnya juga mencatatkan penruunan harga, sebagai berikut. 

Minyak kelapa sawit : US$ 817/mt, turun 12,54% mtm atau 45,58% yoy 

Batu bara : US$ 139,4/mt, turun 13,12% mtm atau 62,73% yoy 

Bijih besi : US$ 113,5/dmtu, naik 7,89% mtm tetap turun 13,22% yoy 

Nikel : US$ 21,2/mt,  turun 3,36% mtm atau 17,25% yoy 

Gas alam:  US$ 2,2 /mmbtu, naik 1,72% mtm tetapi turun 71,55% yoy 

Minyak mentah :  US$ 73,3/bbl, turun 1,16% mtm atau 73,3% yoy

Atqo mencatat, penurunan harga komoditas tersebut berdampak signifikan pada kinerja ekspornya. Namun, anomali terjadi pada komoditas minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Ekspor CPO melesat 55,51% secara bulanan dari US$ 1,49 miliar menjadi US$ 2,31 miliar. Namun demikian, kinerja ekspor bulan lalu sebenarnya masih turun dibandingkan Juni 2022 yang mencapai US$ 2,74 miliar. 

Sementara itu, penurunan harga batu bara membuat ekspornya anjlok bulan lalu menjadi US$ 2,67 miliar. Ekspor batu bara turun  11,19% dibandingkan Mei 2023 atau 41,96% dibandingkan Juni 2022.
 

#Green Economy

Index

Berita Lainnya

Index