ANALISD.com, Jakarta - Dana pungutan ekspor sawit yang berhasil dikumpulkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sejak 2015 hingga Mei 2023, nilainya mencapai Rp186,6 triliun. Sekitar 78 persen dari nilai tersebut, atau sekitar Rp145,56 triliun, digelontorkan untuk insentif biodiesel sejumlah 48,19 juta kiloliter.

"(Pendanaan insentif) yang paling besar yang disalurkan BPDPKS. Hal ini disebabkan karena BPDPKS diamanahkan menanggung atau membayar selisih harga, antara harga biodiesel dengan harga solar. Sekarang ini, memang harga sawit yang untuk membuat biodiesel ini relatif lebih tinggi daripada solar, sehingga selalu ada gap untuk itu. Inilah yang kita tutup," kata Eddy Abdurrachman, Direktur Utama BPDPKS, dalam acara Special Dialogue, dikutip dari Antara.

Eddy merinci penggunaan Rp186,6 triliun dana pungutan ekspor sawit yang dikumpulkan badan layanan umum (BLU) yang ia pimpin. Selain Rp145,56 triliun untuk insentif biodiesel, sebanyak Rp7,78 triliun digunakan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat seluas 282.409 hektare yang melibatkan 124.152 pekebun di 21 provinsi.

Program selanjutnya adalah pendanaan untuk pengadaan penyediaan sarana dan prasarana di perkebunan sawit rakyat bagi 26 lembaga pekebun dalam bentuk kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan koperasi dengan total nilai sekitar Rp72,3 miliar.

Program kegiatan lainnya yang didanai dana pungutan ekspor sawit adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan kepada para pekebun sawit rakyat yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, serta pendidikan kepada keluarga pekebun dalam bentuk dukungan beasiswa.

Total penerima program pelatihan melalui sejumlah lembaga pelatihan yang ditunjuk BPDPKS sebanyak 11.088 pekebun, dan beasiswa kepada 3.265 mahasiswa dengan rincian program D1 sebanyak 1.700 mahasiswa dan program D3 sebanyak 630 mahasiswa. Secara keseluruhan, dana yang tersalur untuk program pengembangan SDM ini berjumlah Rp356,52 miliar.

Program selanjutnya, penelitian dan pengembangan yang dilakukan bersama 78 lembaga penelitian dengan pelibatan 950 peneliti yang menghasilkan 293 penelitian.

"Sampai dengan saat ini, kita sudah menyalurkan sebesar Rp519,67 miliar," kata Eddy.

Tak hanya itu, Eddy bilang pihaknya juga mengadakan program Lomba Riset Nasional yang mengikutsertakan para mahasiswa untuk meneliti terkait sawit. Berdasarkan hasil dari 293 penelitian, 243 penelitian sudah dipublikasikan, 5 penelitian dibukukan, dan 50 penelitian sudah dipatenkan.

#Perubahan Iklim

Index

Berita Lainnya

Index