ANALISD.com, LAMPUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada Sabtu (13/5) pukul 07.10 WIB. Gunung anak krakatau melontarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut. 

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," kata Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, seperti dikutip dari Antara. 

Menurut siaran informasi PVMBG, erupsi gunung api yang ada di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung, tersebut terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 65 mm dan berdurasi 68 detik.

Masih Level Siaga Saat dihubungi dari di Kalianda, Andi menyampaikan bahwa masyarakat dan nelayan diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas di area dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. 

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III atau Siaga," katanya. 

Pada Jumat (12/5) pukul 23.20 WIB, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi, melontarkan abu vulkanik dengan tinggi kolom abu kurang lebih 1.500 meter di atas puncak gunung atau sekitar 1.657 meter di atas permukaan laut.  

Erupsi itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 86 detik. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, terdapat 927 peristiwa bencana alam di Indonesia sejak 1 Januari hingga 2 Mei 2023.

Tercatat, banjir masih menjadi bencana yang paling banyak terjadi dengan total 398 kejadian. Jumlah ini setara 42,93% dari total kejadian bencana nasional pada periode tersebut. Selanjutnya, ada sebanyak 284 peristiwa cuaca ekstrem yang dilaporkan terjadi. Lalu, diikuti oleh 170 tanah longsor, 50 kebakaran hutan dan lahan , 11 gelombang pasangatau abrasi, 11 gempa bumi, 2 erupsi gunung api, dan 1 kekeringan sejak awal tahun ini.

Berdasarkan wilayahnya, Jawa Barat adalah provinsi yang paling banyak mengalami bencana alam sepanjang tahun ini yaitu sebanyak 198 kejadian. Diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 128 kejadian dan 92 kejadian.

Menurut data BNPB, seluruh kejadian bencana itu membuat 2,21 juta orang menderita dan mengungsi, 190 orang luka-luka, 134 orang meninggal dunia, dan 7 orang hilang. Bencana tersebut juga mengakibatkan 1.356 rumah rusak berat, 1.517 rusak sedang, 7.297 rusak ringan, dan 419.766 rumah terendam. Sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan, terdiri dari 66 fasilitas pendidikan, 40 fasilitas peribadatan, 16 fasilitas kesehatan, 29 perkantoran, dan 67 jembatan.

 

#Lingkungan Hidup

Index

Berita Lainnya

Index