Warga Cisalak Depok Keluhkan Tempat Pengolahan Sampah Plastik

Warga Cisalak Depok Keluhkan Tempat Pengolahan Sampah Plastik
Pengolahan sampah plastik di Cisalak, Depok, Jawa Barat, dikeluhkan warga sekitar. 7 April 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

ANALISD.com, Jakarta - Terdapat lapak pengelolaan sampah plastik di dekat permukiman warga di Jl Banteng, Cisalak, Depok. Warga mengaku khawatir lokasi pengepul berimpitan dengan warga itu dapat menyebabkan kebakaran. Mereka menyampaikan keluhan akan tempat pengolahan sampah itu.

Pantauan detikcom di Jalan Banteng RT 05 RW 01, Cisalak, Depok, Jumat (7/4/2023), terlihat sampah plastik itu menggunung melebihi genting rumah warga. Tampak kumpulan sampah plastik itu berimpitan langsung dengan rumah warga setempat.

Salah seorang warga bernama Devita (31) mengaku khawatir terjadi kebakaran. Devita mengatakan, pada Oktober 2022, sudah pernah terjadi kebakaran di lokasi pengolahan sampah plastik itu. Untungnya, kata Devita, kebakaran itu tidak begitu besar.

"Takut kalau kebakaran. Kan dulu pernah kejadian sekitar bulan Oktober, tapi itu di-keep sendiri karena nggak begitu besar. Amit-amit, ya," kata Devita saat ditemui detikcom, Jumat (7/4/2023).

Devita menyampaikan keluhan-keluhannya, yaitu muatan truk yang lalu lalang di dekat rumahnya itu sangat membahayakan anak-anak. Terlebih, kata Devita, truk itu melebihi kapasitas atau overload sehingga khawatir menimpa dan menabrak warga.

"Itu anak-anak main di bawah, keponakanku udah hampir ketabrak truk besar-besar banget karena ngelebihin muatannya lagi. Terus nyamuk, itu kan sampah plastik, pengelolaan terbuka. Hujan itu kan nampung di air plastik, itu kan yang bikin jentik-jentik. ini kalau malam nyamuk luar biasa," ungkapnya.

Dirinya mengaku merasa terganggu oleh suara musik yang disetel oleh para karyawan di tempat pengolahan plastik itu. Sebab, menurutnya, aktivitas pengelola itu dari malam hingga pagi.

"Kalau misalnya truk baru datang, dia nurunin barang itu kan segembel itu, kayak sudah dipres, diturunin itu kan berpuluh-puluh kilo itu sampai malam. Aktivitasnya malam sampai pagi. Ya musik dangdutnya sampai pagi, suara mesinnya sampai pagi," ungkapnya.

Deswita menyebut sudah ada teguran personal dari warga kepada pemilik pengolahan sampah plastik tersebut. Namun hal itu tidak menemukan titik terang sehingga berulang terus.

"Teguran sudah sering ada, makanya itu gerah, sudah ditegur, mereka nggak ada. Ya nanti diperbaiki. Kalau kita negur secara personal, itu sering dia bilang iya, tapi nggak dilakuin. Komplain sudah sampai ke warga, sudah sampai rapat, dia sudah biasa dia lakuin ini, nanti dia begitu lagi," jelasnya.

Deswita pun meminta agar tempat pengelola sampah plastik itu ditutup. "Harapannya, tempat pengelolaan sampah plastik itu ditutup," tegasnya.

Ketua RT 05 RW 01 Munasik membenarkan adanya tumpukan sampah plastik oleh pengelola yang rawan longsor di dekat permukiman warga. Pihaknya pun sudah menegur pengelola sampah plastik terkait muatan truk yang lalu lalang ke permukiman warga overload dan membahayakan warga sekitar.

"Itu tumpukannya terlalu tinggi rawan kalau longsor nanti ke rumahnya. Kalau naikin overload. Dari pengurus lingkungan sudah menegur, itu terlalu tinggi, nanti diturunin, nanti overlod lagi. Kita pengurus lingkungan juga keberatan karena membahayakan," kata Munasik.

"Kebakaran, takut namanya terlalu tinggi, kalau kebakaran menyerempet kena. Dan mobil overload melintas dan ngerubuhin bocah dan warga," lanjutnya.

detikcom bertanya ke Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Depok, Iskandar Zulkarnaen. Soal pengepul sampah plastik ini, DLHK Kota Depok menunggu langkah aparat keamanan Pemkot.

"Nunggu dari Polisi Pamong Praja Kota," kata Zulkarnaen, kepada detikcom.

#Lingkungan Hidup

Index

Berita Lainnya

Index