TPS Ilegal Pondok Cabe Udik Ditutup, Warga Senang dan Plong

TPS Ilegal Pondok Cabe Udik Ditutup, Warga Senang dan Plong
Loksi TPS ilegal di Pondok Cabe Udik (Andhika Prasetia/detikcom)

ANALISD.COM, Pamulang - Lahan pembuangan sampah ilegal di Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), telah ditutup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel. Warga merasa senang karena sumber keluhan mereka sudah mulai bisa teratasi.

Lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal ini ada di pinggir Tol Pondok Cabe-Cinere, masuknya dari Jl Kemiri, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. Ada salah satu warga yang sejak awal menyuarakan keluhannya kepada detikcom, yakni Dino.

"Terima kasih atas bantuan rekan-rekan media. Bersyukur dan sudah plong. Karena, tidak terbayang tiga bulan-tahunan lagi akan bau seperti apa bila lahan sampah ini tidak ditutup," kata Dino kepada detikcom, Jumat (17/3/2023).

Ketua RT 2 RW 11, Yono (47), mengatakan warganya senang setelah penutupan tersebut. Berhentinya aktivitas sampah di lahan milik Sadeli itu sudah lama dinantikan warga.

"Ya setelah itu ditutup, kita merasa senang. Warga juga senang, dalam artian jadi yang diinginkan warga itu di lingkungan sini itu nggak ada tempat pembuangan sampah ilegal," kata Yono saat ditemui di rumahnya.

Yono menuturkan warganya yang bersebelahan langsung dengan tempat pembuangan sampah itu merasa terganggu karena bau dari tempt pembuangan sampah (TPS) ilegal itu. Selain itu, warganya takut ada dampak buruk terhadap kesehatan yang ditimbulkan dari tempat pembuangan sampah tersebut.

"Nggak cuma mengganggu sih, tapi kan juga takutnya ya penyakit," tuturnya.

Sejauh ini, belum ada laporan dari warga yang terkena penyakit karena adanya tumpukan sampah tersebut. Namun, ketika bau muncul, cukup membuat dirinya pusing.

"Kalau penyakit (yang ditimbulkan) sih kita belum tahu ya. Cuma, kalau lagi bau, kadang-kadang kepala agak pusing juga gitu. Di napas kurang enak juga. Makanya kita mencegah yang tadinya sehat bisa jadi sakit, kan," sebutnya.


Yono mengungkapkan mendapat keluhan dari warganya terkait bau yang ditimbulkan beberapa bulan ke belakang. Sebelumnya, Yono bersama pihak RW dan kelurahan telah melakukan mediasi kepada Sadeli (45), pemilik lahan tersebut.

"Kalau keluhan (sampah) itu sudah lama sih, dan selama itu kita sebelum penutupan kemarin, ada Pak RW, Pak RT, dan diwakili juga orang kelurahan kita mediasi dulu dengan yang bersangkutan (Sadeli)," ungkap dia.

Namun mediasi dengan Sadeli berlangsung alot, sehingga dirinya harus meneruskan laporan warganya ke pihak-pihak pemerintah terkait.

"Ya dengan tujuan kita mencoba mediasi dengan agar dia (Sadeli) bersedia nutup (pembuangan sampah). Tapi ya itu tadi hasil, mediasi kita alot, dengan berbagai alasan sih yang bersangkutan itu," ujarnya.

Yono mengatakan sampah yang datang ke lahan milik Sadeli bukan dari warga sekitar. Sampah tersebut datang dari luar wilayah dan menjadi sumber penghasilan Sadeli. Meski begitu, Yono berharap Sadeli mendapat sumber pendapatan yang lain setelah pembuangan sampah di lahannya ditutup. Dia berharap Sadeli tidak mengalami kerugian.

"Dengan ditutupnya ini, jangan sampai dia (Sadeli) kerugian juga. Semoga dia ketemu rezeki yang lainlah," pungkasnya.

#Lingkungan Hidup

Index

Berita Lainnya

Index