ANALISD.com, Jakarta - Jerman menawarkan bantuan untuk memitigasi kebakaran hutan di Indonesia. Mitigasi kebakaran hutan tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi satelit.

Komitmen itu mengemuka saat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pertemuan dengan delegasi bisnis Jerman yang dipimpin oleh Anggota Parlemen Jerman sekaligus Presiden dan CEO Asienbrücke Association, Andreas Scheuer.  

Asienbrücke Association merupakan organisasi non-profit yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama negara-negara di Kawasan Asia Pasifik dengan Jerman dan Uni Eropa.  

Dalam pertemuan tersebut, salah satu perusahaan Jerman memberikan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam memitigasi kebakaran hutan. Kebakaran hutan tersebut marak terjadi di tengah fenomena El-Nino atau pemanasan suhu muka laut akhir-akhir ini. 

Jerman disebut memiliki teknologi untuk penanganan kebakaran hutan dengan satelit untuk mendeteksi titik api dan siap berkolaborasi lebih lanjut untuk membantu Indonesia. Untuk itu, Jerman bersedia membantu Indonesia dalam mengatasi kebakaran hutan. 

“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya,” kata Andreas Scheuer dikutip dari aiaran pers Kementerian Perekonomian, Kamis (5/10). 

Mantan Menteri Transportasi Jerman itu juga mengapresiasi kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia menyampaikan terkait pentingnya sektor teknologi, mobilitas, dan logistik untuk menghadapi situasi global saat ini.

“Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya,” ujarnya.

Bahas Investasi dan Transisi Energi Pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu ekonomi lainnya, seperti transisi energi konvensional ke sumber energi terbarukan, strategi pengembangan industri, serta investasi masa depan melalui pengembangan kapasitas generasi muda. 

Delegasi Jerman menyampaikan adanya peluang untuk membangun kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.

“Kami terbuka untuk kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja. Indonesia memiliki bonus demografi di mana banyak engineer muda yang berpotensi untuk ditingkatkan keahliannya melalui pengalaman bekerja di perusahaan Jerman,” kata Airlangga.

Dia mengatakan, performa perekonomian Indonesia berada di jalur yang baik dalam beberapa kuartal terakhir. Bahkan pada kuartal ke-2 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh ke angka 5,17% (yoy). 

Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan bahwa saat ini PDB per kapita Indonesia di tahun 2022 telah meningkat ke US$ 4.580. Harapannya, dalam 10 tahun ke depan akan berada di atas US$ 10.000.

 

#Green Economy

Index

Berita Lainnya

Index