ANALISD.COM - Petani sawit Indonesia tersenyum sumringah setelah mendapat kabar kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) menguat dalam dua hari berturut-turut.
Seperti dilansir investor.id, harga CPO menguat sesuai data harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives melejit pada perdagangan Kamis 2 Maret 2023.
Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis 2 Maret 2023), kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Maret 2023 naik 124 Ringgit Malaysia menjadi 4.270 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak berjangka berjangka pengiriman April 2023 menguat 113 Ringgit Malaysia menjadi 4.286 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka pengiriman Mei 2023 terkerek 112 Ringgit Malaysia menjadi 4.294 Ringgit Malaysia per ton.
Kontrak berjangka pengiriman Juni 2023 meningkat 106 Ringgit Malaysia menjadi 4.271 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka pengiriman Juli bertambah 90 Ringgit Malaysia menjadi 4.227 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka pengiriman Agustus 2023 melonjak 82 Ringgit Malaysia menjadi 4.178 Ringgit Malaysia per ton.
Research & Development ICDX, Girta Yoga menjelaskan, harga CPO berada pada tren yang cenderung bullish.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga CPO adalah kekhawatiran akan gangguan di sisi pasokan akibat curah hujan tinggi yang melanda negara produsen utama yakni Indonesia dan Malaysia.
“Selain itu, pertumbuhan positif ekonomi Tiongkok juga turut memicu harapan akan peningkatan permintaan dari negara importir CPO terbesar kedua dunia itu,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, Kamis (2/3/2023).
Menurut Yoga, harga CPO bergerak pada resistance di level harga 4.400 Ringgit Malaysia per ton, dan support terdekat di level 4.100 Ringgit Malaysia per ton. Yoga memperkirakan harga CPO pada Jumat (3/3/2023) kemungkinan masih akan bertahan pada tren bullish.
“Melihat dari indikator saat ini di pasar, besar kemungkinan harga CPO masih akan bertahan pada tren bullish,” tutup Yoga.